Selasa, 24 Januari 2017

Tabzir

Kata tabzir berasal dari bahasa Arab yang artinya " pemborosan". Orang yang melakukan pemborosan disebut mubazzirun atau mubazzirin.

Pengertian tabzir menurut istilah para ulama sebagai berikut :
■Sahabat Nabi SAW, yaitu Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abas r.a berpendapat bahwa tabzir ialah membelanjakan harta yang tidak pada tempatnya.
■Qatadah berpendapat bahwa tabzir ialah membelanjakan harta dalam maksiat kepada Allah, dalam jalan yang tidak benar dan untuk kerusakan.
■ Mustafa AlGalayini dalam bukunya " menggapai Keluhuran Akhlak" mengatakan bahwa " boros" artinya berlebih- lebihan dalam pengeluaran harta atau uang semata-mata untuk tujuan bersenang-senang dan berfoya-foya. Boros termasuk sifat yang sama sekali tidak mengandung kebaikan atau keuntungan, bahkan akan sangat merugikan orang yang telah dijangkiti penyakit boros itu.
■ M. Quraish Shihab dalam " Tafsir Al Mishbah " mengatakan bahwa tabzir itu ialah mengeluarkan harta pada hal-hal yang bukan pada tempatnya dan tidak mendatangkan kemashlahatan.
Tabzir termasuk perilaku tercela, perilaku tersebut harus di jauhi karena termasuk hal-hal yang di larang Allah SWT, dan akan mendatangkan kerugian atau bencana, khususnya bagi para pelakunya.
Beruntunglah bagi muslim/muslimah yang mampu mengendalikan diri, sehingga tidak berperilaku tercela tersebut, karena ia akan memperoleh rida dan rahmat Allah SWT, serta akan dapat kebaikan-kebaikan yang banyak.

Minggu, 22 Januari 2017

Surah Sad, 38:27 Keburukan Kaum yang berbuat kerusakan di bumi

وما خلقنا السّماء والارض وما بينهما با طلا.. ذلك ظنّ الذين كفروا فويل للّذين كفروامن النّار)٢٧

Artinya : " Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka."(27).
Kesimpulan atau isi kandungan surah Sad:27
Penegasan Allah SWT bahwa langit, bumi, dan segala isinya sengaja di ciptakan - Nya untuk kemanfaatan seluruh makhluk hidup, khususnya umat manusia. Tidak ada satu pun yang diciptakan Allah tanpa hikmah. Hal ini di yakini kebenarannya oleh orang- orang beriman dan di ingkari oleh orang- orang kafir. Oleh karena itu, Allah SWT akan menempatkan orang-orang kafir di neraka, karena keingkarannya ( ketidak percayaannya) terhadap Allah dan orang- orang beriman di syurga karena keimanannya kepada Allah SWT.

Minggu, 15 Januari 2017

Surah Al-A'raf :56-58

ولا تفسدوا في الارض بعد اصلاحهاوادعوه خوفا وّطمعاانّ رحمت اللّه قريب من المحسنين《٥
وهو الّذى يرسل الرّ يح بشرا بين يدي رحمته حتّى اذا اقلت سحابا ثقا لا سقنه لبلد مّيّت فأنز لنابه الماء فاخرجنا به من كل الثمرت كذ لك نخرج المو تى لعلّكم تكرون《٥٧
والبلد الطيب  يخرج نباته باذن ربّه والذي خبث لا يخرج الا نكدا كذلك نصرّف الا يت لقوم يشكرون 《٥٨
Terjemahan ayat Al-A'raf 56-58 :
" Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan di terima) dan harapan (akan di kabulkan). Sesungguhnys rahmat Allah amat dekat kepada orang- orang yang berbuat baik."(56)
" Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan) , hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kKami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah- buahan, seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah- mudahan kamu mengambil pelajaran."(57)
" Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda- tanda kebesaran (Kami) bagi orang- orang yang bersyukur."(58)
Kesimpulan isi atau kandungan ayat-ayat tersebut adalah :
■ Larangan Allah SWT kepada manusia berbuat kerusakan di muka bumi. Sebaliknya, dengan doa itu agar mereka menjadi golongan yang muhsinin, yaitu golongan yang berbuat kebaikan-kebaikan. Kaum muhsinin tentu akan memperoleh rahmat Allah SWT.
■Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang menghembuskan angin, menggiring awan, dan menurunkan hujan di berbagai tempat yang di kehendakiNya seperti di daerah tandus. Air hujan yang di turunkan Allah itu. Menyebabkan tanah yang tandus menjadi subur, tempat tumbuhnya berbagai j3nis tanaman yang bermanfaat. Allah SWT berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati, sebagaimana Allah  pun berkuasa menghidupkan tanah tandus menjadi subur.
■ Penegasan  Allah SWT bahwa di atas tanah yang subur, akan tumbuh berbagai macam tanaman dengan baik. Sebaliknya, di atas tanah yang tandus tanaman-tanamannya tidak akan tumbuh dengan baik. Orang-orang yang bersyukur(syakirin) akan menyadari bahwa hal itu merupakan tanda- tanda kebesaran Allah SWT.

Senin, 09 Januari 2017

Surah Ar-Rum,30:41-42, tentang Larangan Berbuat Kerusakan di Bumi

ظهر الفساد في البرّ والبحر بما كسبت ايدى النّاس ليذيقهم بعض الّذي عملوا لعلّهم يرجعون(٤١
قل سيروا في الارض فانظرواكيف كان عاقبة الّذين من قبل^ كان اكثر هم مشر كين(الروم٤٢
Artinya : "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut, disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ( ke jalan yang benar).(41)
Katakanlah : "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."(42)
Isi atau kandungan Surah Ar-Rum :41-42 sebagai berikut :
♡ Penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan terjadi di daratan dan di lautan adalah akibat ulah atau perbuatan manusia. Hal tersebut hendaknya di sadari oleh umat manusia karena nya umat manusia harus segera menghentikan perbuatan- perbuatan yang menyebabkan timbulnya kerusakan di daratan dan di lautan (termasuk angkasa raya) dan menggantinya dengan perbuatan baik dan bermanfaat untuk kelestarian alam (lingkungan hidup).
♡Suruhan untuk mempelajari sejarah umat-umat terdahulu. Berbagai bencana yang menimpa umat- umat terdahulu adalah disebabkan kemusyrikan mereka, mereka tidak mau menghambakan diri kepada Allah SWT. Mereka justru menghambakan dirinya kepada selain Allah (hawa nafsu setan).
Manusia sebagai khalifatullah di amanati oleh Allah SWT untuk melakukan usaha-usaha agar alam semesta dan segala isinya tetap lestari, sehingga umat manusia dapat mengambil manfaat, menggali, dan mengolahnya, untuk kesejahteraan umat manusia dan sekaligus sebagai bekal dalam ibadah dan beramal soleh.
Ketamakan manusia terhadap alam seperti tersebut akibat buruknya telah menimpa mereka sendiri. Akibat buruk di maksud misalnya: longsor, banjir, kekeringan, tata alam yang tidak karuan, dan udara serta air yang tercemar.

  • Di perlukan upaya yang keras dan konsisten dari kita semua, sebagaikhalifah Allah SWT, agar kewajiban untuk memelihara dan melestarikan demi kesejahteraan bersama tetap terjaga.