Jumat, 19 Januari 2018

Al Kindi

Filsuf muslim pertama keturunan Arab dari suku kindah yang sangat produktif dan menguasai berbagai cabang ilmu pengetahuan adalah al-kindi (801-869).  Ayahnya adalah gubernur Kuffah pada masa pemerintahan Khalifah Abasyiyah, al-Mahdi (775-785) dan Harun ar Rasyid (786-809). Setelah lulus sekolah dasar, ia meneruskan pendidikannya di Basra. Minàtnya terhadap filsafat ternyata sangat besar, terutama ketika ia pergi ke Baghdad. Di sini khaliafah al-Ma'mun (813-833) mendirikan Baitulhikmah, sebuah lembaga ilmu pengetahuan yang terus menerus menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah. AlKindi sangat senang dengan suasana intelektual di kota ini dan ikut berbagai kegiatan tersebut.
Ia di kenal sebagai sarjana terkemuka di Baghdad, sehingga Al Ma'mun memintanya bergabung di Baitulhikmah. Sepeninggal Al-Ma'Mun ia masih mendapat perlindungan dari khalifah Al Mu'tashim (833-842) dan khalifah al Wasiq (842-847). Ketika Al Mutawakil berkuasa (847-861), ia terusir dari istana dan perpustakaan al kindiyah miliknya disita.
Lebih dari 240 karya yang telah dihasilkan oleh alKindi kebanyakan diantaranya berupa risalah pendek.  Karyanya meliputi hampircsemua bidang ilmu, seperti filsafat, logika, psikologi, astronomi, kedokteran, kimia, matematika, politik, dan optik.
Namun banyak diantaranya sudah tidak di temukan lagi. Sampai abadlalu, para ahli mempelajari dan mengenalnya dari terjemahan latin. Baru pada tahun 1950 ditemukan kembali 25 risalahnya, yang kemudian di terbitkan sebagai Rasai'il al kindi alFalsafiyyah.
Keterbukaan dan kearifan al Kindi sebagai filsuf tercermin dari ungkapan nya" Kebenaran dari manapun ia berasal dapat kita terima, karena tidak ada yang lebih dicintai oleh pencari kebenaran dari pada kebenaran itu sendiri".(Ade Armando, dkk:2001)dalam bukku Erlangga:2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar